VITAMIN
Tubuh kita memerlukan vitamin. Apakah itu vitamin?? Apakah fungsinya bagi tubuh kita??
Vitamin (bahasa
Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa
organik
amina berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme,
yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari
gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya
"hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N),
karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak
vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N.
Vitamin
adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil
dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolisme dalam sel dan
penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan. Kebanyakan
vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di antaranya
masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil
sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh
karenanya tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin
mengatur metabolisme, mengubah lemak dan karbohidrat menjadi energi dan ikut
mengatur pembentukan tulangdan jaringan.
a. Sejarah
penemuan vitamin
Dimulai oleh Eijkman
yang pertama kali mengemukakan adanya zat yang bertindak sebagai faktor diet
esensial dalam kasus penyakit beri-beri. Pada tahun 1897 ia memberikan gambaran adanya suatu penyakit
yang diderita oleh anak ayam yang serupa dengan beri-beri pada manusia. Gejala
penyakit tersebut terjadi setelah binatang diberi makanan yang terdiri atas
beras giling murni. Ternyata penyakit ini dapat disembuhkan dengan memberi
makanan sisa gilingan beras yang berupa serbuk.
Hasil penemuan yang menyatakan bahwa dalam makanan ada faktor lain yang
penting selain karbohidrat, lemak dan protein sebagai energi,
mendorong para ahli untuk meneliti lebih lanjut tentang vitamin.
mendorong para ahli untuk meneliti lebih lanjut tentang vitamin.
Pada saat itulah (dan untuk pertama
kalinya), Dr Funk mempublikasikan senyawa aktif hasil temuannya tersebut dengan
istilah vitamine (vital dan amines). Pemberian nama amines
pada senyawa vitamin ini karena diduga semua jenis senyawa aktif ini memiliki
gugus amina (amine). Hal tersebut kemudian segera disanggah dan diganti
menjadi vitamin (dengan penghilangan akhiran huruf "e") pada tahun 1920.
b.
Jenis- jenis Vitamin
Vitamin dapat dikelompokkan menjadi
2 kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin
yang larut dalam lemak. Hanya
terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin
lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang
larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan
di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh
tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa
hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6
bulan lamanya di dalam tubuh.
Berbeda dengan vitamin yang larut
dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah
sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu
bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam
aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan,
vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh
karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara
terus-menerus.
Berikut jenis- jenis vitamin yang
telah ditemukan:
1. Vitamin A
Vitamin
A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan
vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik,
terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain
itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh.
Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan
udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran
(terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan
(terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai
merah, wortel, pisang, dan pepaya). Vitamin
A relatif stabil terhadap pemanasan.
Struktur
Vitamin A (Retinol) :
2.
Vitamin
D
Vitamin
D mengatur absorpsi kalsium dan fosfor dari saluran pencernaan makanan,
mengatur klasifikasi tulang dan gigi, dan diperkirakan membuat mukosa usus
halus menjadi lebih permeabel untuk kalsium dan fosfor. Diperkirakan pula bahwa
vitamin D dapat membantu kelancaran terjadinya transpor aktif kalsium melalui
membran. Sumber vitamin D adalah : (a) minyak ikan, (b) susu, (c) senyawa di
bawah lapisan epidermal yang dapat menjadi vitamin D oleh sinar ultra violet.
Kekurangan
vitamin D menyebabkan :
-
Ricketsia pada anak-anak dengan gejala :
tulang menjadi lunak, pembesaran sendi-sendi sambungn tulang, deformasi tulang
dada, pelvis, pertumbuhan gigi terlambat.
-
Kejang
-
Osteomalasia (melunaknya tulang) pada
orang dewasa
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan. Struktur Vitamin D adalah sebagai berikut.
3.
Vitamin
E
Vitamin
E berperan dalam menjaga sel membran; bertindak sebagai antioksidan dalam
mengatasi radikal bebas dan dalam melindungi senyawa penting lainnya dari
oksidasi.. Vitamin
E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai
dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini
juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara.
Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai
senyawa antioksidan alami.
Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak
tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan
vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara
lain kemandulan baik bagi
pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang
berkepanjangan.
4.
Vitamin
K
Vitamin
K merupakan senyawa penting dalam pembentukan protrombin dan protein-protein
pembekuan darah lainnya. Di samping itu juga berpartisa dalam proses
fosforilasi aksidatif dala metabolisme sel. Defisiensi vitamin K
akan menyebabkan penyakit
Kuning dan waktu pembekuan darah
panjang. Sumber vitamin K antara
lain adalah daun hijau seperti bayam, kubis. Sumber makanan dari hewan yang
disarankan adalah hati. Struktur
kimia vitamin K1 dan K2 adalah seperti berikut ini.
5.
Vitamin
C
Dalam
larutan air vitamin C mudah dioksidasi, terutama apabila dipanaskan. Oksidasi
dipercepat apabila ada tembaga atau suasana alkalis. Kehilangan vitamin C
sering terjadi pada pengolahan, pengeringan dan cahaya. Vitamin C penting dalam
pembuatan zat-zat interseluler, kolagen. Vitamin ini tersebar ke seluruh tubuh
dalam jaringan ikat, rangka, matriks dan lain-lain.
Dalam
pernapasan sel vitamin C banyak terliba, namun mekanismenya belum duketahui
dengan jelas. Peran penting vitamin antara lain :
o
Oksidasi fenilalanin menjadi tirosin
o
Redukis ion feri menjadi fero dalam
saluran pencernaan
Vitamin
C (asam
askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita.
Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang
dapat menangkal berbagai radikal
bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita.
Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat
membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh
sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat
diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur
dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin
ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan
perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui
mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu
mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan
gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi
vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu
ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah
merah. Vitamin
C Larut dalam air.
6. Vitamin
B
Vitamin
B kompleks merupakan vitamin yang larut dalam air.
Dipandang
dari segi gizi, kelompok vitamin B termasuk dalam kelompok vitamin yang disebut
vitamin B kompleks yang meliput tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2),
niasin (asam nikotinat, niasinamida), piridoksin (vitamin B6), asam pantotenat,
biotin, folasin (asam folat dan turunan aktifnya), serta vitamin B12 (sianokobalamin.).
a)
Vitamin B1
Vitamin
B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin
yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu
mengkonversi karbohidrat menjadi
energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu,
vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila
terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti
kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan
saluran pencernaan, jantung, dan sistem
saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak
mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan
tanaman kacang-kacangan.
Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1. Struktur/
rumus kimia garamnya adalah sebagai berikut :
Kehilangan atau kerusakan tiamin selama prosess pemasakan disebabkan oleh sifat tiamin yang mudah larut dalam air, dan tidak tahan terhadap pemanasan yang telalu lama. Adanya alkali juga menyebabkan kerusakan tiamin.
Kehilangan atau kerusakan tiamin selama prosess pemasakan disebabkan oleh sifat tiamin yang mudah larut dalam air, dan tidak tahan terhadap pemanasan yang telalu lama. Adanya alkali juga menyebabkan kerusakan tiamin.
b)
Vitamin
B2 (Riboflavin)
Vitamin
B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh
manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin
adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD).
Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui
proses respirasi. Vitamin
ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel
darah merah, dan glikogen, serta
menyokong pertumbuhan berbagai organ
tubuh seperti kulit, rambut, dan kuku. Riboflavin berfungsi sebagai koenzim yang membantu enzim
menghasilkan energi dari makanan; membantu menjaga visi dan kulit. Riboflavin
berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut. Sinar dan
iradiasi dapat merusak riboflavin. Di sisi lain, riboflavin stabil terhadap
panas, sehingga pemanasan tidak akan merusaknya. Sumber
vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang
kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat
menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering,
bibir pecah-pecah, dan sariawan. Struktur Vitamin B2 (Riboflavin) adalah sebagai berikut.
Vitamin B3 juga
dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam
metabolisme karbohidrat untuk
menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Membantu
proses energi tubuh dari makanan sebagai bagian dari koenzim; membantu menjaga
kulit, saraf, dan sistem pencernaan. Dua koenzim yang dibentuk oleh niacin, NAD
dan NADP dibutuhkan untuk beberapa aktivitas metabolis, terutama metabolisme
glukosa, lemak dan alkohol. Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B karena
tubuh dapat membentuknya dari asam amino triptophan. Niasin membantu kesehatan
kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.
Makanan sumber vitamin B3 antara
lain : daging, unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin,
sama halnya roti dan sereal (biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur,
asparagus dan sayuran hijau merupakan sumber yang paling baik. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh
mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah,
dan mual. Vitamin
ini merupakan bahan dasar dari koenzim nikotinamida adenin dinukleotida (NAD+).
Telah kita ketahui bahwa koenzim ini merupakan enzim dari dehidrogenase, denagn
mentransfer hidrogen dalam reaksi oksidasi reduksi.
d) Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
Vitamin
ini merupakan pembentuk koenzim a dalah gugus –S-H. Dalam reaksi-reaksi kimia
biasanya dituliskan KoA-SH atau HS-KoA. Dengan gugus karboksil dari substrat
koenzim A membentuk ikatan tioester. Koenzim A dalam reaksi-reaksi kimia
berfungsi sebagai pemindahan gugus asil. Semua
makanan yang berasal dari hewan merupakan sumber asam pentotenat. Di samping
itu juga biji-bijian dan kacang polong. Buah dan sayur mengandung asam pantotenat
dalam kadar yang rendah.
Vitamin
B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan
vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai
salah satu senyawa koenzim
A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi
melalui jalur sintesis asam
lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain
itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan
memproduksi antibodi sebagai
mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau
senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis
vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung,
kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan
vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot,
dan insomnia.
Koenzim piridoksal fosfat berpartisipasi dalam reaksi-reaksi metabolisme. Seperti reaksi transminasi, dekarboksilasi dan raseminasi. Masing-maing reaksi ini berlangsung dengan katalis enzim yang berbeda-beda. Tetapi semua enzim ini memerlukan koenzim yaitu piridoksal fosfat.
Koenzim piridoksal fosfat berpartisipasi dalam reaksi-reaksi metabolisme. Seperti reaksi transminasi, dekarboksilasi dan raseminasi. Masing-maing reaksi ini berlangsung dengan katalis enzim yang berbeda-beda. Tetapi semua enzim ini memerlukan koenzim yaitu piridoksal fosfat.
Gejala
yang tampak pada defisiensi vitamin B6 adalah hambatan pertumbuhan , badan
lemah dan gangguan mental, ermenia,dermatitis(gatal-gatal pada kulit dengan
bercak merah).
Sumber
vitamin B6 adalah daging unggas , ragi, ubi jalar dan kentang.
Defisiensi
asam folat menunjukkan; (a) anemia, (b) diare , (c) glositis (inflasi pada
lidah). Makanan
sumber asam folat adalah hati, sayuran berwarna hijau tua terutama bayam,
asparagus dan kacang-kacangan.
Tetrahidrfolat
berperan dalam pembenrtukan komponen-kompone RNA dan DNA, oleh karenanya
penting u ntuk pembelahan sel dan reproduksi.
g)
Biotin
(Vitamin B8)
Biotin
sebagai kofaktor terikat kuat pada bagian protein enzim. Ada tiga jenis reaksi
yang dapat dilangsungkan oleh biotin yaitu : (a) reaksi karbosilasi pada karbon
dari asil KoA, (b) reaksi karboksilasi pada atom karbon yang berikatan
ganda dari rantai karbon senyawa ail KoA, (c) reaksi transkarboksilasi pada
senyawa asil KoA
Gejala yang tampak pada defisiensi vitamin ini adalah :
a. Kulit
menjadi kasar dan bersisik
b. Kulit
memucat
c. Rasa
sakit pada urat-urat
d. Anoreksia
(kehilangan selera makan) dan mual
e. Kadar
hemoglobin menurun
f. Kadar
kolesterol naik
g. Kadar
biotin urine menurun sampai 1/10
h)
Vitamin
B12
Defisiensi
vitamin ini biasanya disebabkan oleh kerusakan sistem absorpsi di usus .
beberapa gejala defisiensi atau kekurangan vitamin B 12 antara lain :
1. Anemia,
yang disebabkan keidakmampuan tubuh mengabsorpsi
B12
2. Pucat
dan menjadi kurus
3. Kehilangan
nafsu makan
4. Depresi
mental
Sumber
vitamin B12 terutama berasal dari makanan hewani, seperti daging, susu, telur,
unggas, ikan mentega, hati.
Vitamin B12 akan jenis vitamin yang
hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak
ditemukan pada tanaman. Oleh
karena itu, vegetarian sering kali
mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini
banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam
tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan
dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf,
pembentukkan molekul DNA dan RNA,
pembentukkan platelet darah. Telur,
hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan
vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan
darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.
0 komentar:
Posting Komentar